“Waktu lebih berharga dapipada emas“, kata orang Arab.
“Time is money“, kata orang barat.
Tv dan media lainnya tidak segan mempertontonkan kemewahan orang-orang kaya baru di tengah kesulitan ekonomi warga, yang pejabat dan bukan pejabat, yang anak pejabat dan bukan anak pejabat, bekas pejabat dan entah siapa lagi. Ada juga sih pamer harta hasil tipu menipu, menipu orang-orang. Sementara penguasa memeras warga dengan aturan-aturan yang memberatkan untuk mendapatkan uang.
Penguasa yang lemah adalah penguasa yang hanya mampu menekan dan memeras rakyatnya, sementara jika berhadapan dengan negara lain, dan apalagi dengan negara super bisa melempem.
“Macan Ompong!”, kata orang.
Semenakutkan bagaimanapun seekor macan jika tidak punya gigi dan cakar apa yang bisa ia lakukan, paling hanya mengaum dengan sisa-sisa suara yang parau.
Itulah situasi hari ini, di sini.
Di tingkat dunia, global atau internasional begitu juga, yang kaya semangkin kaya. Orang-orang kaya memamerkan kemewahan mereka di tengan kesulitan ekonomi global dan ancaman kelaparan serta perang, perang antarkampung, perang antartetangga, perang antarsaudara dan juga perang kata-kata termasuk propaganda.
Jika perang kata-kata di dalam negeri juga masih ada dan belum hilang, bahkan sampai penegakkan hukum pun masih tebang pilih dan pilih buru. Hal itu bukan hanya efek politik, tapi penegakkan hukum dari dulu masih bermasalah.
Dan masalah-masalah lain yang belum tuntas dan sepertinya tidak akan tuntas dan dituntaskan.
Mereka keluar dari mobil mewah sambil melenggang, melempar beras dan kaos.
“Masih kampanye pak”, kata warga bertanya.
Yang ditanya diam saja.
Kata survei sih, kebanyakan responden puas dengan rezim. Klaim mereka survei ilmiah, tapi warga tidak paham ilmiahnya dimana. Sebab, yang dikatakan ilmiah itu belum tentu benar, sahih dan dapat dipercaya kebenarannya. Fakta justru menunjukkan lain, bertolak belakang dengan klaim surveyor.
“Anggap saja itu hiburan, menghibur diri maksudnya”, kata yang lain.
…
Sementara perang baru masih berkecamuk, padahal perang yang lama saja belum selesai dan belum juga ada perdamaian. Negara ini malah ikut-ikutan mayoritas barat. Padahal politik luar negeri negara ini non-blok, tidak ke barat dan tidak ke timur.
…
O ya, warga lagi antri minyak goreng…
…
5-3-2022
warga